Jakarta, wartasatu.id – Sebuah operasi penyelamatan yang berhasil dilakukan oleh tim Dokkes Polda Metro Jaya telah mengungkap jaringan perdagangan organ internasional yang gelap di Indonesia – Kamboja. Salah satu korban yang ginjalnya diambil sekitar satu bulan sebelum pembongkaran jaringan ini, menceritakan perjalanannya dalam pemeriksaan kesehatan di Polda Metro Jaya.
“Saya dioperasi pada 25 Juni 2023 di rumah sakit militer di Phnom Penh,” kata salah satu korban yang sedang menjalani pemeriksaan. Meskipun mengaku sering merasa lelah dan mengalami sedikit busa saat buang air kecil, dia bersyukur tidak ada keluhan serius setelah pasca operasi.

Korban ini mengungkapkan bahwa ginjalnya hanya dihargai sebesar Rp 200 juta, sementara dia hanya mendapatkan Rp 135 juta dari sindikat yang mengoperasikan ginjalnya. Kejahatan ini menyedihkan, tetapi upaya penegakan hukum dan pemeriksaan kesehatan para korban adalah langkah pertama menuju keadilan.
Kombes Hery Wijatmoko, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan melibatkan pengecekan tensi darah, keluhan pasca operasi, serta bekas luka operasi pada perut korban. Semua langkah ini diambil untuk membantu pemulihan korban dan membawa para pelaku kejahatan ini ke pengadilan.

Semoga cerita ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk bersatu melawan kejahatan perdagangan organ dan mendukung upaya penegakan hukum demi melindungi kemanusiaan dan martabat setiap individu.