DASAR JURNALISTIK FOTO

Fungsi fotografi dalam surat kabar, selain memperindah halaman, juga sebagai pelengkap unsur berita tulis itu sendiri.

Menurut Rochady dalam bukunya Wartawan Pembina Masyarakat, lebih jauh dijelaskan fungsi foto atau gambar dalam surat kabar yaitu:

1. Gambar atau foto memiliki daya kekuatan dalam dua segi; yaitu segi daya penarik dan segi pentingnya, sama halnya dengan kedudukan berita yang dibuat dengan baik.

2. Foto dapat digunakan sebagai pemisah antara dua berita terhangat yang ditempatkan paling atas. Jalan itu ditempuh agar tidak terdapat gambaran seolah-olah kedua berita penting itu merupakan dua batu nisan yang tiada bergairah sama sekali. Bila hal ini sampai terjadi, maka antara kedua berita yang ditempatkan di atas tadi akan saling berebutan pengaruh yang akan memberikan kesan kurang baik bagi para pembaca.

3. Gambar atau foto juga merupakan penolong bagi surat kabar dari kesuraman bentuk atau rias muka. Sehingga dengan memuat gambar atau foto, maka halaman muka surat kabar menjadi segar dan menarik.

4. Gambar atau foto juga merupakan pembantu dalam menciptakan bimbingan atau petunjuk bagi pandangan mata pembaca. Bila melihat barang cetakan, mata cenderung untuk melihat terlebih dahulu bidang-bidang yang tampaknya lebih hitam atau putih yang berbeda dengan cetakan atau bidang-bidang lainnya. Seandainya pada halaman surat kabar dipasang gambar atau foto, maka itu akan tampak lebih hitam atau putih dari bidang-bidang lainnya. Ini berarti gambar atau foto akan membimbing mata pembaca ke arahnya.

Sifat Foto Berita
Foto berita mempunyai sifat-sifat seperti berita tulis, dengan perbedaan bahwa berita itu disajikan dalam bentuk foto, dengan kriteria:
1. Foto berita harus singkat dan jelas
2. Mempunyai komposisi yang lebih
3. Objektif
4. Akurat

Subjek Foto Berita

1. Tokoh
Yang dimaksud dengan tokoh disini bukan saja seseorang dengan status sosial, melainkan dengan pengertian sosok manusia pada umumnya yang kita jadikan subjek penulisan

2. Tempat
Sebagai subjek dalam foto berita, tempat bisa berupa rumah, lingkungan, kota, desa.

3. Peristiwa
Aneka ragam kejadian yang bentuknya tidak terjadi dua kali dalam bentuk serupa.

4. Tokoh di suatu Tempat dalam suatu Peristiwa (gabungan dari tiga jenis subjek)

Syarat Foto Berita Berhasil

Syarat suatu foto berita berhasil menurut pendapat Prof. Bernd Heydemann :
a. Foto berita harus mampu menonjolkan diri, melawan membanjirnya informasi berita.
b. Foto berita harus disajikan sedemikian rupa, sehingga dengan mudah diterima oleh pengamat.
c. Foto berita harus mampu menyajikan beritanya dengan kekayaan detail gambar, yang dengan mudah dapat dikenal. (Prinsip originalitas harus diperhatikan).
d. Foto berita jangan menyampaikan ulangan dari gaya pemberitaan untuk mencegah efek kebosanan dari pembaca.
e. Foto berita harus mampu merangsang daerah-daerah sensitif dari proses penyampaian informasi dalam masyarakat.
f. Foto berita harus benar-benar terjadi karena bila terjadi pemalsuan dalam jangka waktu tertentu dapat terjadi penolakan (prinsip dapat dipercaya harus diperhatikan).

Kriteria foto layak berita

1. Informatif, foto ini mampu menjelaskan dirinya secara ringkas apa yang ingin disampaikan, segera terbaca tanpa harus dibebani kata panjang lebar.

2. Relevan, Isi yang dikandungnya secara jitu mendukung tema pokok cerita / penulisan, artinya tema foto tidak melenceng dari tema tulisan.

3. Faktual, Subjek foto tidak diada-adakan tapi memang ada dan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

4. Otentik,
Ada dua pengertian otentik dalam hasil pemotretan :
a. Subjeknya sendiri hanya fotografer yang bersangkutan yang dapat.
b. Meskipun ada 10 fotografer yang memotret subjek yang sama, ada suatu hasil yang menunjukkan sudut pandangan yang unik (ada gagasan khas dalam ungkapan visualnya)

5. Hangat, sesuai dengan prasyarat sebuah berita yaitu tema foto berita itu menyangkut hal kehangatan, sebjeknya bukan merupakan hal yang basi hingga betapapun sukses pengambilannya, sebuah foto belum akan bernilai berita jika tidak secepatnya dipublikasikan.

6. Atraktif, ini menyangkut sosok grafis foto itu yang mampu tampil secara menggigit/mencekam, penampilannya tidak hambar tetapi memang secara hidup.

Pewarta: Aa
Editor: Firman
Copyright © Warta 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *