Prabowo tegaskan kemampuan SDM jadi inti untuk tangkal ancaman siber

Jakarta – Calon Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) menjadi inti untuk memperkuat kemampuan sistem pertahanan Indonesia guna menghalau ancaman siber.

Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo telah membentuk fakultas baru di Universitas Pertahanan RI, yaitu fakultas bidang ilmu pengetahuan (science), teknologi, dan matematika.

“Kita menyiapkan putra/putri terbaik untuk menguasai teknologi, science, AI (kecerdasan buatan), dan siber, bukan barang yang kita beli (yang harus dikuasai, red.), melainkan kita harus kuasai know how-nya, sistem yang harus kita pegang. Itu adalah inti masalah,” kata Prabowo Subianto menanggapi jawaban Capres RI Anies Baswedan terkait dengan pertahanan siber saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Dalam sesi debat yang sama, Prabowo pun menilai pandangan Anies terkait pertahanan siber terlalu teoritis.

“Saya berpandangan Pak Anies terlalu teoritis, semuanya bagus, indah, tetapi yang nyata, tentang masalah AI, siber, teknologi tinggi, dan sebagainya adalah sumber daya manusianya, awaknya,” kata Prabowo Subianto.

Debat ketiga Pilpres 2024, yang merupakan kelanjutan debat pertama pada tanggal 12 Desember 2023 dan debat kedua pada tanggal 22 Desember 2023, mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Beberapa pakar dan praktisi pertahanan diundang oleh KPU RI sebagai panelis debat malam ini, yakni Prof. Angel Damayanti (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Universitas Kristen Indonesia), Curie Maharani Savitri (Ahli Kajian Industri Pertahanan dan Alih Teknologi Universitas Bina Nusantara), Prof. Evi Fitriani (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia), dan Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia).

Selain itu, I Made Andi Arsana (Ahli Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada), Ian Montratama (Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina), Irine Hiraswari Gayatri (Peneliti Pusat Riset Politik BRIN), Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan), Laksamana TNI (Purn.) Prof. Marsetio (Kepala Staf TNI Angkatan Laut Periode 2012—2014), Philips J. Vermonte (Peneliti Senior CSIS), dan Prof. Widya Setiabudi Sumadinata (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjajaran).

Kontributor : Iwan . K
Editor : Firman
COPYRIGHT © warta 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *