Cilacap, wartasatu.id – Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cilacap Karsono mengatakan, hampir 1,2 juta bidang tanah di Kabupaten Cilacap belum tersertifikat.
“Tanah yang baru tersertifikat sekitar 40-50 persennya,” katanya.
Hal itu dikatakan Karsono di sela-sela kegiatan jalan sehat yang merupakan rangkaian peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) ke-63, Minggu (1/10/2023).
Dengan banyaknya bidang tanah yang belum tersertifikat, ia bertekad akan menyelesaikan target-target pekerjaan yang ada dengan baik, dengan semangat. “Karena jiwa kita sehat, pikiran kita sehat,” imbuhnya.
Semangat jalan sehat di Hantaru, katanya, akan menambah semangat untuk menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan, karena pekerjaan di BPN tidak bisa dilaksanakan secara sendiri-sendiri, tapi dibutuhkan kerja sama tim yang kompak, yang solid, saling bahu-membahu.
“Tidak ada superman, yang ada adalah super team. Makanya kinerja dan kolaborasi dengan internal dan eksternal dalam mencapai target dapat terpenuhi,” tandasnya.
Ia berpesan kepada karyawan-karyawati BPN agar tambah semangat dan giat dalam bekerja.
Untuk masyarakat, pihaknya siap melayani.
Karsono menyebutkan, BPN Cilacap telah menyediakan layanan prioritas, layanan Sabtu-Minggu, layanan pelataran yang bisa dilakukan langsung oleh masyarakat di Kantor BPN Cilacap.
Selanjutnya Karsono menjelaskan, langkah-langkah di 63 tahun Hantaru, Kantor BPN Cilacap akan memberikan pelayanan seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), redistribusi tanah, sertifikat lintas sektor, sertifikat LP2B, sertifikat tanah wakaf, sertifikat barang milik negara (BMN), barang milik daerah (BMD), aset-aset pemda, sertifikat tanah desa, dan sertifikat kepada warga masyarakat.
Menurutnya, PTSL di Cilacap masih cukup banyak bidang-bidang tanah yang belum tersertifikat, yakni hampir 1,2 juta bidang tanah.
Namun, ia menegaskan bahwa target sertifikat PTSL hingga hari ini, khususnya untuk PBT (Peta Bidang Tanah) sudah selesai sejumlah 112.500, target SHT 51.000.
“Setelah dibuka adanya automatic adjustment, ada tambahan target pengukuran 14.000. Saat ini sedang dikerjakan di beberapa lokasi desa,” ujarnya.
Untuk target SHT mencapai 70.000 bidang tanah. “Kita sudah di angka 48.000-an sertifikat yang sudah kita berikan,” kata Karsono.
Selain itu, yang penting adalah kegiatan dalam rangka redist dan diikuti dengan pemberdayaan masyarakat yaitu penyelesaian konflik.
Juga masalah di Bong China selesai. Tanggal 2 dan 3 Oktober pihaknya mengadakan pengukuran tanah di Caruy, Cipari.
“Tanggal 11-12 kita akan menyelesaikan persoalan yang ada di RW 23 Kelurahan Donan,” tambahnya.
Di sisi lain, masih ada permasalahan di Cimrutu, Bantarpanjang, Rawajaya, dan Pamulihan.
Karsono menerangkan, satu demi satu bersama Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Cilacap menyelesaikan persoalan pertanahan. BPN tidak bisa bekerja sendiri. BPN harus bersama-sama dengan instansi terkait di bawah arahan Pj Bupati, kepala OPD, dan DPRD Cilacap.
“Dukungannya luar biasa kepada BPN. Kami bersama jajaran karyawan dan karyawati Kantor BPN Cilacap tentu akan bekerja sama dengan baik antar semua komponen baik internal maupun eksternal, sehingga nanti akan terjalin kolaborasi yang baik,” ungkap Karsono memungkasi.