Jakarta, wartasatu.id – Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, mengungkapkan bahwa kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui sistem zonasi bukanlah keputusannya, melainkan merupakan program yang sudah ada dan dirancang oleh Mendikbud sebelumnya, Muhadjir Effendy. Meskipun bukan kebijakannya, Nadiem tetap berkomitmen untuk menjalankannya karena memiliki signifikansi yang penting.
Meskipun kebijakan zonasi tersebut telah menimbulkan kesulitan bagi beberapa siswa yang telah berusaha belajar dan mengikuti les untuk diterima di sekolah tertentu, Nadiem menyadari pentingnya melanjutkan kebijakan ini agar anak-anak dari keluarga yang tidak mampu juga memiliki kesempatan bersekolah di sekolah negeri.
Meski begitu, Nadiem juga mengakui adanya kecurangan dalam pelaksanaan PPDB 2023 melalui jalur zonasi, seperti migrasi atau menitipkan nama anak di kartu keluarga warga di sekitar sekolah yang dituju untuk mendapatkan keuntungan. Meskipun tantangan ini ada, Nadiem berpendapat bahwa melanjutkan kebijakan yang sudah ada adalah hal yang penting untuk menjaga kontinuitas dan memastikan berbagai kesempatan pendidikan tetap tersedia bagi siswa.
Selain menghadapi tantangan kecurangan dalam pelaksanaan PPDB melalui jalur zonasi, Nadiem Makarim juga berfokus pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dia telah mendorong program-program inovatif untuk membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan.
Salah satu inisiatif yang diusung oleh Nadiem adalah peningkatan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar-mengajar. Dia menyadari bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, dia telah mendorong pengembangan platform digital yang dapat digunakan oleh siswa, guru, dan orang tua untuk mendukung pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
Selain itu, Nadiem juga berfokus pada peningkatan pelatihan dan kesejahteraan guru. Dia menyadari peran penting guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan berpengaruh pada perkembangan siswa. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan lepas dari pengembangan kompetensi dan motivasi para guru.
Di samping itu, Nadiem juga menaruh perhatian pada peningkatan sarana dan prasarana sekolah. Dengan memberikan fasilitas yang memadai, diharapkan siswa dan guru dapat beroperasi dengan lebih baik dalam lingkungan belajar yang kondusif.
Mendikbud Ristek ini juga aktif mengajak berbagai pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, untuk berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dia menyadari bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama dan perlu melibatkan berbagai pihak untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dengan pendekatan inovatif dan komitmen yang kuat, Nadiem Makarim berupaya untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia menjadi lebih inklusif, berkualitas, dan relevan dengan tuntutan zaman. Semoga upayanya dapat memberikan dampak positif bagi masa depan pendidikan bangsa ini.