Danramil 1906/Skt Laksanakan Pembinaan Mental Melalui MPLS dan PBB

Purwakarta – Jabar, wartasatu.id – Danramil 1906/Sukatani Kapten Arm Safriadil bersama anggotanya mengisi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 1 Sukatani dengan memberikan materi pembinaan mental dan materi peraturan baris-berbaris (PBB), Kamis 20 Juli 2023.

“Pembinaan mental adalah suatu usaha perbaikan atau bimbingan terhadap kepribadian yang dimiliki oleh seseorang, sehingga tercermin sikap dan perbuatan yang baik,” kata Safriadil.

Mental, kata dia, adalah suatu kepribadian yang dimiliki oleh seseorang yang tercermin melalui sikap. Keyakinan tersebut, sambungnya, harus dipupuk dan ditanamkan sedari kecil sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kepribadian anak sampai ia dewasa.

Oleh karena itu, kata Safriadil, pembinaan mental menjadi salah satu materi penting pada saat MPLS. “Mental ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu mental yang sehat dan mental yang kurang sehat,” ujarnya.

Ciri-ciri orang dengan mental yang sehat, lanjutnya, perasaannya selalu senang dan gembira, serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

“Selain itu, selalu percaya diri dan pantang menyerah. Perbuatannya pun seringkali mengarah pada hal-hal yang baik dan positif. Misalnya, suka menolong, jujur, peduli kepada orang lain, dan lainnya,” ucapnya.

Adapun ciri-ciri orang dengan mental yang kurang sehat di antaranya, perasaannya selalu gelisah dan kecewa. Sulit menyelesaikan masalah yang dihadapi, selalu putus asa dan gampang menyerah.

“Perbuatannya juga seringkali mengarah pada hal-hal yang buruk atau negatif, misalnya adalah suka berbohong, suka mencuri, dan lain-lain,” kata Safriadil.

Dijelaskannya, tidak sedikit generasi muda yang terjerumus pada kenakalan remaja yang bahkan tidak jarang berujung pada tindakan kriminal. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pondasi agama yang dimiliki, sehingga mudah terkontaminasi pengaruh luar yang negatif.

“Maka dari itu, sangat perlu adanya pembinaan mental sejak dini kepada para generasi muda, terutama pembinaan mental agama. Tujuannya agar dapat terhindar dan lebih matang untuk memilah-milah antara yang baik dan yang buruk,” ujarnya.

Sehingga kelak, lanjutnya, nanti mereka mampu pula untuk menyelesaikan semua masalah yang muncul di kehidupan mereka sendiri.

“Melalui pembinaan mental agama pula diharapkan generasi muda benar-benar memiliki kepribadian yang selalu menggunakan dasar agama sebagai pedoman dan sekaligus pengendali diri dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari,” ucapnya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *